05 Desember 2008

Tidak perlu ber mimpi dahulu

Ada seorang yang bermimpi dirinya di kejar kejar oleh seekor ular naga yang ganas. Dalam mimpinya itu, ia lari lintang-pukang. Namun malangnya, seberapapun ia berlari, ular naga yang selalu menyemburkan api dari mulutnya itu tetap saja dapat mengikutinya. Kemanapun ia bersembunyi, selalu saja dapat di temukan oleh ular naga itu. Dalam kepanikanya, ahirnya ia berjumpa dengan seorang tua renta yang wajahnya bercahaya bak rembulan. Berharap bahwa orang tua ini sakti mandraguna, ia pun lantasmeminta batuan padanya untuk mengusir ular naga itu. Tetapi sang kakek yang berwajah bak rembulan ini, ternyata malahan menangis sambil mengatakan bahwa dirinya terlalu lemah untuk menghadapi ular naga yang galak itu. Dengan rasa panik yang amat sangat, ia pun lari tungangang-langgang menghindari sang ular naga yang tampak semakin bernafsu untuk melumatkan dirinya. Untunglah pada keadaan kritis tersebut ia segera terbangun.
Meskipun hanya mimpi, tetapi hal ini memberikan kesan yang memdalam bagi jiwanya. Maka di carilah orang yang terkenal pandai membaca tabir mimpi "ular naga itu adalah penjelmaan amal salahmu, sedangkan orang tua renta yang berwajah rembulan itu adalah wujud dari amal salehmu," begitulah tutur sang ahli pembaca mimpi
Mendengar hal itu, orang ini pun tertegun sambil mengingat-ngingat perbuatannya selama ini. "Pantas saja kalau orang tua yang berwajah rembulan itu tidak bisa menolongku, karena amal salehku lebih sedikit dibandingkan pembangkanganku terhadap tuhan" katanya lirih
Ahirnya orang itupun bertekad untuk bertobat dengan sungu-sunguh, yaitu ia akan selalu mentaati perintah Tuhan dan menjahui segala larangan-Nya.
Sebenarnya kisah diatas ini tidaklah aneh, karena memang karena setiap orang pernah bermimpi. Tetapi apakah kita harus bermimpi dikejar naga dahulu baru bertobat?Apakah kita lupa sudah berapa banyak saudara kita yang meninggal tanpa dempat dikejar oleh sang naga?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar