06 Desember 2008

kecil itu indah

Banyangkan suatu ketika kita naik bus ke daerah pegunungan, dimana disamping jalannya berkelak-kelok dan menanjak, di sebelah kanan jalan pun terbentang jurang yang dalam. Tiba-tiba kendaraan di depan bus yang kita tumpangi entah bagaimana menumpahkan oli yang mengakibatkan jalan seketika menjadi licin. Bus yang kita naiki akibatnya slip tidak bisa maju, bahkan mulai bergerak mundur. Di rem pun percuma, karena jalan menjadi sedemikian licinya. Semua penumpang panik berhamburan keluar karena takut bus yang kita tumpangi masuk ke dalam jurang. Mereka pun berusaha mencaru batu untuk mengganjal ban. Tetapi malangnya di sekitar itu kebetulan tidak diketemukan batu sebutirpun. Padahal selama perjalanan tadi batu-batuan banyak berserakan di sepanjang jalan. Batu yang tadinya tidak ada harganya sama sekali, sekarang di jual seratus ribupun dijamin laku!

Message yang ingin disampaikan disini dari peristiwa diatas bukannya berarti kita sedang naik bus lalu ketemu batu, batu itu harus kita pungut, tetapi message yang ingin dikemukakan disini adalah janganlah meremehkan yang kecil-kecil. Karena yang kecil bisa jadi suatu ketika akan menjadi sangat besar nilainya. Jangan kita remehkan ibadah-ibadah yang kelihatanya sepele, karena yang sepele ini boleh jadi justru akan memetukan posisi timbangan kita di pengadilan ahir kelak. Ucapan salam, mengunjungi orang sakit, memenuhi undangan, senyum, istigfar, sedekah dan ibadah-ibadah lainya yang seringkali kita abaikan karene kecilnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar