27 Januari 2009

tulis dan dapatkan bayaran ($$)

sebelumnya saya menginfomasikan tentang mendapatkan $$ hanya mereview produk- prodik yang ada di ciao.com. Sekarang akan menginformasikan bagaimana menghasilkan $$ hanya dengan menulis artikel tentang apa saja yang ada di shvoong.com. di shvoong kita bisa menulis tentang apapun (artikel, resensi), menerjemahkan dari buku apapun, atau mungkin ini yang paling menarik kita bisa mengiklankan produk yang kita punya (cocok bagi yang punya bisnis di internet).
Yang jelas Shvoong akan membayar kita dengan $, dengan syarat tulisan kita menarik dan layak untuk di baca oleh para netter. pendaptarannya gampang sohib netter hanya melakukan registrasi seperti biasa seperti yang terlihat di bawah ini dan sekali lagi daftar disini tidak bayar alias GRATIS!!
silahkan klik shvoong di sebelah kanan blog pada spesial link
dan ikuti petuntuk yang ada selamat mencoba

Masukkan E-mail Anda *:

Pilih password *:


Ketik ulang password *:

Pilih nama samaran *:

Tanggal Lahir *:

Pilih zona waktu Anda *:

Rincian pembayaran



Pilih nama Negara Anda *:


Mail Prefrences
Send me:
Shvoong messages
Notifications for new comments on my summaries










untuk pembayaran silahkan menggunakan paypal(untuk yang belum daftar silahkan klik di sebelah kanan blog) Daftar ke PayPal dan langsung menerima pembayaran kartu kredit.

22 Januari 2009

we are different!

Perilaku orang yang berilmu ini seharusnya berbeda dengan perilaku orang yang tidak berilmu. Bila ada orang yang berilmu melakukan perbuatan bodoh sebagaimana yang dilakukan orang yang tidak berilmu, maka hal ini dapat di ibaratkan bagai seorang jawara yang dikala berkelahi lupa akan ilmu silatnya.
Dalam kehidupan sehari-hari, banyak yang kita temukan jawara-jawara yang lupa akan silatnya. Misalnya saja kita masih menemukan seorang dokter spesialis paru-paru yang masih rutin merokok. Ataupun seorang alim ulama terkenal yang disela-sela kesibukannya dalam memberikan dakwah, masih sempat menjalankan bisnis rentenir. Kita juga masih menemukan oknum pejabat yang seharusnya melindungi warganya, malahan menjadi warganya itu sebagai sapi perahan. Rasanya terlalu banyak contoh yang senada yang ada di depan mata kita.
Yang ingin di kemukakan disini adalah bukan bermaksud untuk menyebarkan gosip yang menimpa orang-orang yang berilmu (mudah-mudahan itu tidak benar), tetapi untuk merenungkan mencari sebab-sebab mengapa orang yang berilmu itu masih dapat juga terjerumus dalam perbuatan yang sama dengan perbuatan yang dilakukan oleh orang yang tidak berilmu . Misalnya saja seorang ulama. Seharunya seorang ulama itu menyadari sepenuhnya bahwa dirinya ulama. Dan ia pun menyadari dari konsekwensinya bahwa dirinya itu bebeda dengan orang awam. Artinya, bila orang awam wajar saja buang air kecil di pinggir jalan, tentu hal ini tidak boleh dilakukan. Atau bagi orang awam wajar-wajar saja tertawa terbahak-bahak, maka tentunya itu tidak berlaku untuk dirinya.
Dengan demikian, seorang yang berilmu harus menyadari benar konsekwensinya akibat menyandang ilmunya itu. Yaitu perbuatan yang tampaknya wajar dilakukan orang awam, menjadi tidak wajar kalau dilakukan olehnya. Mungkin salah satu cara yang dapat di gunakan oleh orang berilmu untuk mengendalikan diri di saat akan tergelincir, adalah dengan mengucapkan berulang-ulang di dalam hatinya dengan motto : "We are different"

lemah tapi kuat

Pernakan anda memperhatikan tetesan air? Tenaganya begitu lemah, sehingga seolah-olah dapat di abaikan. Tetapi bila air ini menetes pada tempat yang sama selama puluhan tahun, ternyata ia mampu membuat batu besar menjadi berlubang!
Pelajaran yang diambil dari ayat ini adalah bila manusia mau tekun berusaha maka lama kelamaan ia insya Allah, akan berhasil. Seberapapun susahnya suatu masalah asal kita tekun berusaha , maka tidak ada yang dapat di atasi. Tentu dengan izin Allah.
Taat menjalani kehendak-Nya itu memang berat, bahkan memang dapat dikatakan sangat berat, tetapi pernakan kita mencoba menjalaninya dengan segenap dan upaya yang kita miliki? Sudah rutinkan kita mengkaji petunjuk-Nya yang terulang dalam kitab-Nya, sebagaimana air menetesi batu besar itu?