Tampilkan postingan dengan label pencerahan jiwa. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label pencerahan jiwa. Tampilkan semua postingan

02 Desember 2008

Masih banyakkah oksigen kita

Ahli hikmah mengatakan bahwa perjalan hidup manusia tidak ubahnya sebagai seorang penyelam mutiara. Seorang penyelam mutiara itu dalam melaksanakan tugasnya selalu berbekal tabung oksigen yang dibawa di punggungnya. Ketika ia hendak terjun menyelam, niatnya tiada lain hanya ingin mencari tiram mutira sebyak-banyaknya. Tetapi begitu ia terjun ke laut, ternyata saat itu pula ia mulai lupa pada tiram yang harus ia carinya. Pandangan di bawah laut yang sangat mempesona, dengan bunga karang dan ikan hias berwarna-warni yang sangat indah, membuatnya silau. Ia pun lalu terlena bercanda ria mengejar-ngejar ikan yang berwarna-warni tersebut.
Melupakan tugas semula yaitu mencari tiram mutiara yang berada jauh di dasar laut sana. Hingga pada suatu saat, ahirnya pun merasa bahwa oksigen di pungungnya tinggal sedikit lagi. Maka timbul rasa takutnya, tak terbanyangkan olehnya kemarahan majikannya bila ia muncul kepermukaan tanpa membawa sejumlah tiram mutiara yang diharapkan. Dengan tergesa-gesa, karena persediaan oksigen dalam tabungnya sudah menipis, ia berusaha mengambil tiram yang ada sebanyak-banyaknya. Namun sanyang, fisiknya yang kelelahan setelah bercanda ria dengan ikan-ikan hias yang indah itu tidak mampu menunjang lagi.
Akhirnya isi tabung benar-benar kosong, sehingga meskipun tiram mutiara yang di bawanya tinggal sedikit, ia mau tak mau harus muncul ke permukaan laut. Malangnya lagi, kerena terburu-buru ia tidak sempat mengikat kantongnya dengan baik, sehingga ketika tersenggol ikan yang berseliweran di sampingnya, tiram mutiara yang sudah di dapatnya dengan susah payah itu sebagian tumpah keluar.
Di permukaan, majikannya telah menunggu. Ketika dilihatnya isi kantong si penyelam tidak berisi tiram sebagaimana yang diharapkan, maka ia pun memcaci-maki penyelam itu dan saat itu pula si penyelam di pecat tanpa diberi pesangon sedikipun! dengan penuh rasa penyesalan si penyelam meminta kesempatan ulang untuk menyelam kembali, namun majikannya menolak, "Lebih baik aku memakai orang lain daripada memakai engkauyang hanya pandai membuang-buang oksigen saja!"katanya ketus
Yang ingin disampaikan dalam kisah ini yaitu perupamaan yang begiytu mirip dengan perjalannan hidup manusia di dunia. Tabung oksigen melambangkan umur manusia, tiram mutiara melambangkan pahala dan tiram mutiara yang tumpah itu melambangkan pahala yang hilang karena ria, sedangkan keindahan yang ada di dalam lautan melambangkan godaan-godaan akan kenikmatan duniawi

24 November 2008

MENGHILANGKAN KEBIASAAN MENUNDA-NUNDA PEKERJAAN

Apakah anda termasuk orang yang suka menunda-nunda pekerjaan? Apabila jawabannya “ya”, saya ucapkan selamat atas kejujuran anda. Sampai batas-batas tertentu kita semua memang begitu. Menunda pekerjaan sudah menjadi ciri yang universal.

Menunda pekerjaan lebih banyak ruginya dariada untungnya, penundaan adalah penghambat efektivitas dan efesiensi yang berlaku uviversesal. Dibawah ini saya mencoba menguraikan beberapa contoh yang menujukan betapa penundaan akan membawa dampak yang amat merugikan

Ciri si penunda pekerjaan dan akibatnya:

  1. menyia-nyiakan waktu sekarang.

Ingat hari ini adalah satu-satunya waktu yang kita miliki, kalau disia-siakan tidak bias diraih atau diganti dengan waktu yang lain.

  1. Kelalaian memamfaatkan hidup secara penuh

Orang memamfaatkan hidup secara penuh adalah mereka yang dari waktu ke waktu selalu berusaha dengan bergairah untuk mencapai prestasi dan menikmati kesenangan. Tentu saja ini tidak dapat dinikmati oleh meraka yang penunda untuk mengulur waktunya

  1. Kebosanan

Ketahuialh cara hidup kita adalah pilihan kita. Memilih kebosanan sebagai cara hidup adalah cara lain si penunda pekerjaan untuk mengulur waktunya

4 Keinginan untuk berkerya dalam kebiasaan terdesak

Kebiasaan menunngu sampai detik-detik terakhir umum selalu dilakukan orang-orang sipenunda pekerjaan. Lihatlah pembayaran telepon PDAM setiap tanggal jatuh tempo orang berdesak-desakan akan membayar. Stres akan meningkat bila hal ini terus dibiasakan

5 Pengejaran tujuan yang tidak berarti

Mereka yang penunda tidak pernah serius mengejar tujuannya, peluang mereka untuk mengejar yang diraihnya adalah nol

6 Masalah-masalah yang terpecahkan

Mereka yang penunda ingin semua masalahnya dipecahkan oleh waktu. Suatu hal yang tidak mungkin untuk bisa kita lakukan untuk semua masalah

7 Frustasi yang berkepanjangan

Tidak seorangpun ingin merasa kecewa. Siapasih yang tidak pernah kecewa? Mereka yang penunda akan sering memenuhi kekecewaan, dan kadanya pun lebih dalam

8 Akibat lain menunda pekerjaan

Yang pasti kesehatan kita terganggu, karir yang terus madek, hidup yang penuh ketidakpastian, hubungan interpersonal yang kurang serasi, keletihan pada stadium puncak (kronis)


Mengapa kita sering menunda-nunda pekerjaan

Menurut para pakar, sebagaian besar penyebab dari penundaan pekerjaan adalah bersifat emosional contohnya

  • Menghindari tugas berat

  • Menghidari tugas yang menyenangkan

  • Dalih bagi hasil kerja yang tidak memuaskan

  • Untuk memperoleh simpatik

  • Menyuruh orang lain melaksanakan pekerjaan

  • Melindungi citra diri yang lemah

  • Menghindari perubahan

  • Alasan yang lain: Pekerjaan tidak sesuai dengan situasi, belum cukup data, tidak mendesak dan tidak penting, terlalu banyak janji, waktu pelaksanaan memang tidak memadai


Teknik jangan sampai menunda pekerjaan

Apabila anda menunda suatu pekerjaan, pada hakekatnya anda sedang beristirahat, dan bagian yang paling sulit adalah memulai aktif kembali. Sebaliknya begitu bergerak akan tidak mudah untuk berhenti. Mudah-mudahan teknik ini dapat membantu dalam mengatasi kebiasaan menunda-nunda pekerjaan. Caranya:

1. Sadarilah dan akuilah bahwa penundaan pekerjaan merupakan suatu yang tidak ada mamfaatnya, bahkan banyak yang merugikan

Dengan menunda pekerjaan maka emosi anda akan selalu tegang. Apakah anda ingin hidup dengan selalu mengalami kekecewaan, keletihan dan tenggelam dalam rasa bosan yang mencekik?

  1. Tetapkanlah tugas-tugas yang berat, dan pecahkanlah menjadi tugas yang kecil

Ibaratnya anda ingin memindahkan satu truk pasir tidak mungkin anda memindahkan sekaligus, angkutlah sekeranjang demi sekeranjang dalam beberapa waktu pasti habis

  1. Hadapilah tugas-tugas yang tidak menyenangkan secara sunguh-sunguh

Jika anda membiarkan begitu saja tugas yang tidak menenangkan bukanya akan hilang tapi sebaliknya akan menjadi semakin buruk.

  1. Lakukanlah pekerjaan yang memerlukan gerakan fisik saat awal, sebelum melaksanakan tugas lainya

Gerakan fisik anda untuk menjaga konsistensi semangat berikutnya

5. Mamfaatkan gerak hati anda

Pernahkah anda berkata” belum bergerak hati saya untuk mengejakan sekarang ini” jangan menunggu ada mood baru mulai bekerja, lebih baik kerjakan sedikit demi sedikit dan lama-lama hati anda akan tergerak melakukannya

6. Banyangka sesuatu yang penting

Catatlah hal yang menyenangkan akan terjadi bila anda menyelesaikan tugas itu dengan segera, dan banyangkan yang negatif pula bila pekerjaan itu ditunda

7. Buatlah perjanjian

Katakanlah dengan atasan anda kesanggupan menyelesaikan jauh lebih cepat ketimbang yang ditentukan atasan

8. Bila penundaan tersebut adalah yang masuk akal

Tentukan batas waktu, dapatkan informasi lebih banyak, jangan berjanji terlalu banyak, tentukan jadwal yang realistis.

9. Pastikan bahwa setiap hari itu bermamfaat

Ingat kehidupan ini terlalu singkat untuk disia-siakan dengan sikap fasif “Masa depan ditentukan dari sekarang”



10. Jangan terlalu merasa bosan

Jangan terbelengu dengan rutinitas, dobrak dengan semangat dan kreatifitas serta dinamisasi

11. Sering-seringlah bertannya kepada dirisendiri

“Bagaimana saya dapat memamfaatkan waktu dan tenaga dengan sebaik-baiknya sekarang ini juga”


Akhirnya, Ajukan pertanyaan ini kepada diri sendiri setiap pagi”Masalah terbesar apakah yang akan saya hadapi sekarang, dan apa yang harus saya lakukan untuk mengatasinya hari ini juga”